5 July 2019 Bintang Bagaskara

Hot Desking itu Merusak Bisnis! Apa Betul?

Read in English

fireImage credit

Netizen belakangan ini sedang sangat membenci format bekerja hot desking. Beberapa artikel seperti ini, ini, dan yang ini…. lalu satu lagiini juga ... dan masih banyak pos negatif lainnya. Tetapi, kami di FlySpaces akan jujur dan berkata hot desking bukan untuk semua orang. Sebuah perusahaan harus melakukan lebih dari mengubah kubik-kubik kantor menjadi ruang terbuka di tempat coworking manapun. Namun demikian, ada berbagai cara untuk membuat hot desking sukses bagi perusahaan dan pegawainya, dan inilah caranya.

Pertama-tama, Apasih Hot Desking?

the hiveThe Hive, Clark Quay

Pernah nonton F.R.I.E.N.D.S? Maka kamu pasti kenal dengan cafe favorite mereka, The Central Perks, dimana disana terdapat bukan hanya meja kopi tapi juga sofa, bilik, kursi tunggal, dsb. Bekerja hot desk mirip seperti bekerja disana, dengan berbagai macam pilihan tempat duduk di area terbuka dan bersama. Di area hot desk, setiap sudut dari tempat seharusnya dapat dipakai sebagai tempat kerja. Kursi bean bag, meja dapur, meja panjang dan banyak tipe lain dimana kamu dapat pindah sesuai suasana, tinggal pilih. Dalam sebuah perusahaan, hampir semua atau bahkan semua team dari berbagai departemen akan ada di ruang yang sama, menyimpan tempat. Dengan kopi yang berkualitas (yang sekarang sudah sangat normal di berbagai tempat coworking), semuanya akan terasa bekerja di The Central Perks.

Read also: What's a Startup to do: Dedicated Desk or Private Office?

Kedengarannya bagus kan? Tidak ada lagi tembok membosankan disekeliling tempat kerjamu. Tapi ternyata ada beberapa sisi negatif dari hot desking. Mari kita bahas mereka dan bagaimana kamu dapat mengatasinya.

1. Hot Desking Terlalu Repot!

Dengan cara bekerja ini, benar adanya jika kamu tidak bisa mempersonalisasi meja dengan foto anjing lucu dan tanaman kecil. Kalaupun bisa, menjadi sangat repot jika harus meletaknya setiap kali duduk di tempat berbeda. Bahkan laptop dan alat-alat lain yang dibutuhkan untuk produktifitas harus di atur setiap saat. Ini dapat membuang waktu jika tidak berhati-hati.

Saran Kami: 

Jika kurang jelas, perusahaanmu memilih hot desking karena pekerjaanmu seharusnya lebih mobile dan merupakan pekerjaan fleksibel. Ini artinya kamu sebetulnya tidak butuh kaktus kecil dan banyak hal lain yang akan membuat tempat kerja berantakan! Untuk gadget-gadget kamu, memenuhkan daya setiap selesai menggunakan harusnya sudah menjadi kebiasaan. Jangan lupa juga gunakan pengatur kabel untuk menghemat waktu.

2. Hot Desking Terlalu Berisik!

Saat sedang penuh, area bersama menjadi arena dengan pekerja kantoran lainnya. Bukan hanya harus berjuang untuk tempat duduk sempurna itu, tapi suara yang dihasilkan dari kerumunan dapat membuat pekerjaan tidak produktif, dan itu bukan sesuatu yang kamu inginkan.

Saran Kami:

Inilah mengapa memilih tempat hot desking yang sempurna menjadi sangat penting. Meskipun ada beberapa yang memilih untuk bekerja dengan latar suara seperti itu, lebih baik untuk tempat terbuka lebih tenang dan menghargai satu sama lainnya. Untuk alasan inilah kami dapat membantu! Dengan layanan kami, kami dapat membantu tempat hot desking yang kamu butuhkan, jadi tenang yang kamu butuhkan dapat dipenuhi.

3. Hot Desking Membuat Saya Stress!

Di post yang disebut diatas, beberapa diataranya melaporkan kenaikan tingkat kegelisahan saat bekerja di hot desk. Dengan tidak adanya meja khusus dan harus mengatur ulang peralatan setiap kali datang, tingkat stress berhubungan dengan hal ini meningkat.

Saran Kami:

Siapa cepat dia dapat, seperti kata pepatah. Datang lebih pagi akan memastikan kamu mendapatkan tempat disebelah jendela dengan pemandangan setiap saat. Tapi seperti sebelumnya, kami sadar bahwa hot desking tidak cocok untuk semua orang. Setiap inidividu memang berbeda-beda. Untuk itu, kami di Flyspaces dengan senang hati membantu kamu dengan alternatif yang cocok dengan kebutuhan. Lagi pula, kita punya banyak pilihan di halaman kami!

settlements coworking space penangSettlements Coworking

Sekarang mungkin kamu sedang berfikir: lalu mengapa saya mau memilih hot desking?! Ini adalah alasannya mengapa:

Read also: 7 Reasons Why Coworking Can Help You Grow Your Revenue

1. Dompet Perusahaan Lebih Tebal

Ini biasanya alasan utama untuk hot desking. Ini, memang, pilihan lebih murah dari kantor privat dan maka dari itu mengurangi biaya di sewa dan lainnya. Dan sepetinya, menghemat biaya adalah sesuatu yang diinginkan semua orang.

2. Mengenal Orang Yang Berbeda Departemen

Pernah merasa tidak mengetahui perusahaanmu? Dengan hot desking, semua orang akan berada di ruang yang sama, jadi tidak ada lagi kebingungan saat mencari seseorang dari departemen lain.

3. Meja dan Hidup yang Rapih

Cara kerja ini membuat kamu merapihkan tempat kerja dan membuat kamu tetap proudktif. Kamu akan membuat Marie Kondo sangat bangga.

4. Duduk Sesuai Keinginan

Kediningan? Tempat duduk disebelah jendela akan selalu ada. Cahaya matahari terlalu terang? Tempat duduk lain dekat tanaman rindang juga opsi yang baik. Duduk dimana saja sesuai keinginanmu.

5. Membudayakan Budaya

Karena semua orang di perusahaan ada disana, sebuah budaya perusahaan dapat mudah dibangun. Dan karena budaya membuat kita lebih erat dan mendekatkan team, bukankah ini hal yang baik?

Lihat disini tempat kerja barumu

Dengan kata lain, harus saya ulang: hot desking bukan untuk semua orang untuk lingkungan yang produktif. Namun, dengan pemikiran yang tepat dan banyak pengatur kabel, kamu dan perusahaanmu dapat menjadi lebih erat dan puas, ditambah lagi lebih produktif. Percaya atau tidak? Tentukan sendiri! Hubungi ahli ruang kami dan kami akan membantu tidak hanya untuk hot desking, tapi semua kebutuhan ruang kerja fleksibel kamu!

Diterjermahkan oleh: Bintang Bagaskara

 

Tags: hot desk, Asia Tenggara, Wawasan Industri, hot desking

Bintang Bagaskara

Bintang is a randomly-creative kind of content writer. His interests include trying out trendy restaurants and bars, binging Netflix, going to martial arts classes, and trying new things that he never experienced before.

Comments (0)

Subscribe via e-mail

Previous

Mengapa Kamu Butuh Kantor Virtual?

Next

Bagaimana Perusahaan Besar dapat Berinovasi seperti Startups