30 August 2019 Bintang Bagaskara

Wawancara dengan Generasi X: Bekerja di Tempat Kerja Fleksibel

Read in English

sam-wheeler-tUyYnO_VdP0-unsplashPhoto dari Sam Wheeler di Unsplash

Ya, kamu baca judulnya dengan benar! Bukan generasi Y atau lebih dikenal sebagai millennial, tapi generasi X. Meskipun populasi terbesar di tempat coworking dan pilihan tempat kerja fleksibel lainnya adalah kaum muda, sepertinya pemain lama juga memilih untuk mencoba trend baru ini. Kami di FlySpaces berkesempatan untuk mewawancara salah satu dari mereka, berikut wawancaranya!

FlySpaces: Saya dengar bapak sedang bekerja di kantor fleksibel ya belakangan ini, dimana dan berapa lama kalau boleh tau?

Generasi X: ya benar. Sekarang di Tangerang, karena saya harus kembali ke kantor saya dekat sini untuk sekarang, jadi lokasi ini sempurna. Saya baru gunakan penyedia ruang ini kira-kira sebulan, tapi sebelumnya saya sudah setahun di penyedia lain. 

Read also: How to Judge a Coworking Space in 5 Minutes

FS: Jadi bapak masih memiliki kantor di lokasi berbeda?

GX: Ya, di Karawaci. Saya sekarang sendiri tanpa tim disini, dan bekerja di penyedia ini secara hot-desking.

FS: Wah menarik sekali. Saya sering bertumu dan berbicara dengan generasi X di tempat kerja fleksibel sebelumnya tapi sebagian besar menyewa kantor berlayanan yang privat dibanding hot-desking.

GX: Semuanya bergantung apa yang akan anda gunakan dengan tempat itu. Saya butuh lebih banyak melatih di ruang pelatihan dalam kantor Karawaci. Inilah mengapa saya belum butuh kantor privat, karena saya lebih banyak menggunakan ruang rapat dan area terbuka. Kebutuhan saya sekarang adalah memiliki tempat fleksibel yang membuat saya datang, bekerja, lalu pergi dengan mudah, dan coworking menjadi pilihan yang lebih baik.

FS: Baiklah. Kalau begitu, jika kebutuhanya menjadi lebih fleksibel, mengapa memilih untuk bekerja di tempat coworking? Bukankah cafe, sebagai contoh, lebih baik?

GX: Tidak juga. Dengan tempat coworking saya mendapat keuntungan yang cafe tidak dapat tawarkan. Alamat bisnis yang disediakan sudah sangat membantu dengan beberapa sampel kiriman. Saya kira itu disebut kantor virtual, benar? Saya dapat menggunakan ruang rapat saat membutuhkan bertemu dengan lebih dari satu orang, dan saya dapat lakukan dengan tenang. Plus, tempat coworking menawarkan komunitas dan kadang bahkan menyelenggarakan acara! Saya dapat berinteraksi dengan yang lain juga. Selain itu, karena lokasi saya sekarang di dalam mall, lingkungannya lebih informal untuk pelatihan saya, dan sebagainnya. Saya merasa lebih produktif disini dibandingkan dengan di cafe. Lagi pula, dengan penyedia ini saya dapat berpindah dalam merek mereka diseluruh Jakarta. Kemudahan ini mengalahkan cafe pastinya.

Read also: Debunking Misconceptions About Coworking Spaces

FS: Mengapa bapak memilih penyedia ini secara spesifik?

GX: Kalau boleh jujur, mereka yang muncul pertama kali ketika saya google tempat coworking di area ini. Ketika saya melihat apa yang mereka tawarkan, penyedia ini menjadi makin menarik. Seperti yang saya bilang, saya dapat menggunakan merek mereka dimana saja di Indonesia. Mereka bahkan memiliki lokasi diluar Jakarta, yang pastinya sangat membantu. 

FS: Dan bagaimana pengalaman anda sejauh ini menggunakan tempat kerja fleksibel, terutama dibandingkan dengan kantor tradisional?

GX: Pengalaman saya adalah setiap orang ingin merasa lebih bebas. Hanya saja jaman klasik tidak menyediakan kebebasan tersebut. Opini saya adalah tidak peduli generasi apa, millennial atau generasi x, kita semua akan menikmati bekerja di tempat kerja fleksibel. Generasi orang tua hanya merasakannya sedikit terlambat, dan saya tau mereka akan menyukainya jika mereka jujur dengan diri sendiri.

Sejujurnya, saya memang sedikit tidak konvensional di tempat kerja. Sejaka awal saya membuat ruang terbuka bersama di kantor untuk saya dan tim supaya lebih santai dibandingkan dengan kubik-kubik dan tempat kerja lainnya. Cara ini hanya cara yang lebih resmi, dan saya rasa dengan era baru datang juga fasilitas yang dibutuhkan.

Read also: How Big Companies Can Innovate Like Startups

FS: Tapi apakah bapak tidak khawatir, jika tim bapak merasa lebih tidak termotivasi atau malas untuk bekerja di lingkungan seperti ini?

GX: Tergantung area kerjanya. Saya sebegai contohnya, mendesain engineering. Dengan bidang ini saya tidak butuh tim saya kaku dengan tempat mereka. Bahkan, dengan semua fleksibilitas dan tataan berbeda, saya merasa lebih terinspirasi dan tidak macet dengan desain saya. Plus, komunikasi bawah keatas menjadi lebih mudah, karena setiap orang berada di tempat yang sama. Ini membuat tim lebih dekat dengan saya. Tapi menurut saya, sebagian besar pekerjaan akan diuntungkan bekerja dengan tataan lebih bebas seperti ini.

FS: Kalau begitu, apa bapak pernah menyarankan atau akan menyarankan bekerja di tempat kerja fleksibel?

GX: Pastinya, dan sudah dilakukan beberapa kali. Saya bekerja dengan profesor dari universitas berbeda sebelumnya, dan dari waktu ke waktu saya bertemu dengan mereka di tempat coworking. Alhasil, mereka melihatnya sangat efektif dan sekarang membangun rancangan yang mirip di kampus mereka masing-masing. Beberapa pendiri startup juga jatuh dalam hasutan saya dan memilih coworking untuk bisnis mereka.

Sayangnya, dalam tahap perusahaan masih agak susah untuk di hasut. Beberapa yang bekerja di luar negeri mengeri konsepnya, tapi sebagian besar tidak mengerti keuntungannya. Saya pikir hanya perlu sabar, sebenarnya. Selain itu, pengurangan biaya adalah sesuatu yang semua bisnis inginkan, dan opsi ini hanya seharga sebagian dari kantor biasa. Cepat atau lampat mereka akan sadar kalau tempat coworking akan membantu mereka lebih suksa di era ini.

Discover your perfect workspace in Jakarta to get your business off the ground

Itu dia! Bahkan generasi X sekarang menikmati dan merasakan keuntungan dari bekerja di tempat kerja fleksibel. Tidak cukup yakin kalau mereka akan meningkatkan produktifias perusahaan? Tanya Ahli Ruang di area kamu untuk mengunjungi salah satu lokasi rekan kami. Bersiap untuk terpukau!

Catatan penulis: narasumber meminta untuk kami menjaga anonimitasnya.

Tags: Asia Tenggara, ruang kerja fleksibel, flexible workspaces, industry insights, Wawasan Industri, tempat coworking, generasi x

Bintang Bagaskara

Bintang is a randomly-creative kind of content writer. His interests include trying out trendy restaurants and bars, binging Netflix, going to martial arts classes, and trying new things that he never experienced before.

Comments (0)

Subscribe via e-mail

Previous

Cara Menjaga Komunitas Anda Tetap Aktif di Tempat Coworking Anda

Next

Cara Menguasai Keseimbangan Hidup dan Bekerja dengan Coworking