15 July 2019 Bintang Bagaskara

Bagaimana Perusahaan Besar dapat Berinovasi seperti Startups

Read in English

riccardo-annandale-7e2pe9wjL9M-unsplashFoto dari Riccardo Annandale di Unsplash

Urgh, satu lagi pos yang menyarankan bagaimana perusahaan besar seharusnya berpikir dan berbuat seperti startup untuk membuat penemuan baru dan terus menginovasi bisnis model dan pendekatan mereka. Ini yang mungkin sedang ada di pikiran kamu, dan dengan alasan yang tepat. Dengan menambahnya jumlah penemu startup, perusahaan besar sekarang merasa terintimidasi dan berusaha untuk mengikuti. Namun, berpindah dari operasi biasa menuju startup untuk perusahaan dewasa belum tentu menjadi jawaban, dan kita akan membahas pilihan mana yang dapat.

Tapi Sebelumnya, Fakta Dulu Tentang Startups

Terdapat lebih dari 3000 startup berbeda dibukukan oleh e27 di tahun  2018 di area Asia Tenggara. Penasaran mengapa? Karena menghasilkan penghasilan besar tidak cukup saat ini. Dengan bertambahnya kebutuhan layanan, produk sekarang dilengkapi dengan layanan yang baik untuk membuat pengalaman pelanggan lebih baik dan seterusnya mempengaruhi kepuasan dan loyalitas. Pengusaha muda sekarang sudah menyadari nilai-nilai inilah yang dicari, dan startup membantu mediasi nilai-nilai tersebut.

Read also: 4 Things Startups Can Teach Big Corporate Companies

Lalu mengapa kamu perlu tau fakta ini? Karena perusahaan kamu bukan startup dan tidak akan pernah menjadi startup. Tanpa merendahkan siapapun, kamu telah berkembang lebih pesat dari perusahaan baru, dan pastinya diharapkan sumber daya yang kamu miliki sebanding dengan pengalaman. Sebelum melakukan perubahan apapun, perusahaanmu harus menyadari hal ini. Ingat, klasik artinya menembus waktu, bukan tua.

Namun demikian, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan yang terinspirasi dari pemikiran sebuah startup.

Utamakan Pemain Utamamu; Pelanggan

Jika kamu ditanya siapakah kunci dari bisnismu, jawabannya seharusnya pelanggan-pelanggan setiamu. Merekalah yang membeli produk-produk yang akhirnya mendorong pertumbuhan perusahaan sampai titik sekarang. Lihat kembali pada produk dan layanan yang kamu sediakan, dan lihat bagian mana yang dapat ditingkatkan untuk memuaskan lebih baik pemain utamamu. Ingat bahwa inovasi tidak harus menjadi sesuatu yang baru di perusahaanmu. Satu perubahan besar yang memberikan kemudahan dan kepuasan lebih berharga dari produk baru yang tidak di pelajari dengan baik.

Read also: 7 Awesome Benefits of Working at a Startup

Lihat Kembali Project ‘Gagal’

Pernah dengar cerita tentang pembuatan post-it? Satu pegawai di 3M bernama Arthur Fry di tahun 1971 menggunakan lem gagal kreasi pegawai lain. Lem itu dianggap gagal karena tidak cukup lengket. Namun Fry menggunakannya untuk menandakan partitur saat berlatih di paduan suara. Penemuan ini datang dari sesuatu yang bahkan tidak terlihat pantas dilihat kembali, dan sekarang mungkin kamu sedang menggunakannya di depanmu sekarang!  Lihat cerita ini sebagai contoh, dimana projek lama yang gagal karena kurangnya sumber daya dapat dikembangkan dengan teknologi zaman sekarang, cara berpikir baru dan kreatifitas, atau bahkan hanya menemukan perspektif baru untuk bagaimana menggunakannya.

Dedikasikan Waktu Kreatif dengan Pegawai

Saran ini mungkin lebih sulit, karena ini membutuhkan waktu untuk diluangkan. Namun, perusahaan besar seperti Google sudah membuktikan bahwa pegawai itu pintar dan lebih kreatif dari yang kamu kira. Ada masalah dengan akunting? Perlu merubah halaman web untuk menghasilkan lebih banyak kunjungan? Tidak tahu dimana harus mengadakan makan bersama? Lemparkan semuanya ke pegawaimu, yang tau juga perusahaan dari depan ke belakang. Dan bahkan apabila tidak ada solusi yang dapat digunakan, mereka akan menghargai kamu lebih lagi karena merasa diikutkan dalam proses mengambil keputusan, yang semoga akan menaikan produktifitas dan loyalitas. Satu dayung dua pulau terlewati.

Read also: Who’s Really Starting Startups?

Buat Lingkungan Terbuka

Untuk bersaing dengan zaman sekarang kamu harus berpikir seperti zaman sekarang. Dalam tempat kerja, tren yang sedang populer adalah ruang terbuka untuk pegawai gunakan sebagai area coworking. Di pos sebelumnya, kami telah membahas sisi negatif dari fasilitas ini dan menginformasikan sisi positifnya, karena meskipun tidak untuk semua orang area coworking terbukti membantu kreatifitas dan produktifitas bagi sebagian besar, terutama millennials. Tidak cukup anggaran, waktu dan/atau sumber daya untuk membuatnya? FlySpaces siap membantu. Lihat halaman web kami untuk melihat beratus-ratus tempat coworking  yang cocok dengan kebutuhan kamu. Semuanya hanya dalam satu klik!

Click here to discover your next workspace

Ini dia, empat tips bagi Goliat industri untuk bertanding dengan pasukan Daud! Ingat, perusahaan kamu tidak tua, hanya lebih berpengalaman. Gunakan pengalam tersebut dan kamu akan dapat membuktikan dunia kalau kamu masih jago. Dan jika perlu bantuan, hubungi kami to us dan kami akan membantumu dengan semua kebutuhan tempat kerja fleksibel.

Diterjemahkan oleh: Bintang Bagaskara

 

Tags: startups, Asia Tenggara, Wawasan Industri, perusahaan besar

Bintang Bagaskara

Bintang is a randomly-creative kind of content writer. His interests include trying out trendy restaurants and bars, binging Netflix, going to martial arts classes, and trying new things that he never experienced before.

Comments (0)

Subscribe via e-mail

Previous

Hot Desking itu Merusak Bisnis! Apa Betul?

Next

Semua yang Kamu Butuh Tau Untuk Sesi Breakout